Senin, 25 Juni 2012

Ustadz Abu Bakar Ba'asyir Serukan Jihad dan Penutupan Kedubes Suriah


JAKARTA - Konflik Suriah kian menjadi, darah kaum muslimin pun terus tertumpah menjadi korban keganasan rezim thaghut Syi’ah Nushairiyah, Bashar Al Assad.
Meski berada di balik jeruji besi, perhatian ustadz Abu Bakar Ba’asyir terhadap umat Islam tidak berkurang. Beliau juga terus mengikuti perkembangan konflik Suriah.
Saat ditemui di sel Bareskrim Mabes Polri, ustadz Abu menyatakan keprihatinannya atas kondisi kaum Muslimin di Suriah yang ditindas rezim thaghut Bashar Al Assad.
Ia meminta umat Islam di Indonesia menggalang aksi solidaritas bagi saudaranya di Suriah. Bahkan lebih tegas, Amir Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) ini menyerukan penutupan kedutaan besar Suriah di Indonesia.
“Mengadakan demonstrasi menutup kedutaan besar Suriah di Indonesia. Kalau pemerintah tidak mau berarti pemertintah berada di pihak (pemerintah, red) Suriah. Dalam orasi harus diserukan membantu rakyat Suriah,” tegas ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Jum’at (22/6/2012).
Menurut ustadz Abu, kezaliman rezim Syi’ah Nushairiyah Bashar Al Assad telah kelewat batas dengan membunuh Muslim Ahlus Sunnah dan memperkosa para muslimah. Oleh sebab itu, ustadz Abu menilai konflik suriah harus diatasi dengan jihad.
“Mereka membunuhi ahlus sunnah, melecehkan kehormatan gadis-gadis muslimah. Konflk suriah ini tingkatannya jihad sudah,” tandasnya. [voa/risalahtauhidnews]

Rabu, 20 Juni 2012

Kampanyekan Kondom, Menkes Baru dinilai Sebagai Menteri Cabul dan Liberal


JAKARTA - Menteri Kesehatan baru, Nafsiah Mboi yang menggantikan menteri sebelumnya membuat sebuah gebrakan di awal masa kerjanya dengan rencana  akan meningkatkan kampanye penggunaan kondom kepada remaja dan masyarakat untuk mencegah kehamilan beresiko. Menurutnya, kampanye penggunaan kondom selaras dengan MDGs poin 6, yaitu memerangi HIV/AIDS.
Tentu saja gebrakan dari Menkes yang baru tersebut mendapat reaksi keras diantaranya menurut Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) sebagai bukti Menkes seorang penganut faham liberalisme yang melegalkan pornoaksi.
"Menkes RI yang baru, Nafsiah Mboi, adalah menteri cabul liberal, karena baru saja jadi menteri sudah bikin heboh dengan kampanye kondom bagi remaja yang belum menikah, dengan dalih untuk cegah AIDS dan cegah kehamilan di luar nikah,” kata Habib Rizieq Syihab.
Senada itu, Program penggalakan sosialisasi penggunaan kondom bagi seluruh kalangan termasuk remaja pra nikah agar terhindar dari sex beresiko oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dinilai oleh ketua Lajnah Tanfiziyah Majelis Mujahidin sebagai upaya menghilangkan kebathilan dengan cara yang lebih bathil.
“Ini artinya menkes ini mengatasi penyakit dengan mengundang penyakit yang lebih besar, makanya Indonesia menjadi rusak lagi, seperti mengatasi prostitusi dengan membangun lokalisasi. Jadi, malah menyuburkan prostitusi tersebut,” tegas Ustadz irfan S. Awwas. (arhmh/risalahtauhidnews)

Hasyim Muzadi: Islamophobia Masih Ada di Indonesia


JAKARTA - Islamophobia atau kebencian terhadap Islam masih menggejala di Indonesia, bahkan cenderung tidak akan hilang sepanjang masa serta dilakukan secara sistematis dan cermat oleh pihak-pihak tertentu.
Demikian disampaikan Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi menyusul beredarnya buku “Lima Kota Berpengaruh di Dunia” yang di dalamnya terdapat hujatan terhadap Rasulullah SAW.
“Buku itu menyadarkan umat bahwa islamofhobia (kebencian terhadap Islam) memang riil ada. Kita perlu menyadarkan umat terus-menerus tentang hal ini,” katanya di Jakarta seperti dilansir oleh NU Online, Senin (18/6).
Sekjen ICIS menambahkan, cara mereaksi islamophobia itu pun haruslah pintar dan tidak boleh gegabah. “Kesalahan umat dalam mereaksi biasanya telah disiapkan jebakan baru yang lebih menyengsarakan umat dengan tuduhan-tuduhan baru juga,” katanya.
Seperti diwartakan, buku terbitan PT Gramedia Pustaka Utama berjudul “Lima Kota Paling Berpengaruh Di Dunia” karangan Douglas Wilson asal Amerika Serikat itu memuat kata-kata yang melecehkan Islam. Dalam buku itu menyebutkan bahwa "Nabi Muhammad adalah perompak dan perampok yang memerintahkan penyerangan terhadap karavan-karavan di Mekah."
Pihak PT Gramedia Pustaka Utama menerbitkan buku itu sebanyak 3000 eksemplar sejak Maret lalu. Setelah mendapatkan kritik keras dari masyarakat, buku itu telah ditarik dari peredaran dan sebagian dibakar dengan disaksikan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun beberapa ratus eksemplar buku itu telah beredar di kalangan masyarakat. [muslimdaily/risalahtauhidnews]

Minggu, 17 Juni 2012

MS Ka’ban : Minoritas Muslim selalu ditindas di Myanmar


JAKARTA - Ketua Umum DPP PBB MS Ka’ban menilai penyerangan Komunitas Budha Myanmar terhadap Muslim Rohingya sebagai fenomena ganjil dialam demokrasi yang ternyata masih menyisakan penindasan terhadap kalangan minoritas.
“Saya kira itu salah satu fenomena, ketika orang berbicara tentang demokrasi, ternyata ada masyarakat yang hak-haknya tidak diberikan. Kita sangat berharap akan lahir ada tokoh Muslim dari Rohingya itu,” Kata ka’ban kepada arrahmah.com, Jakarta, Sabtu (16/6).
Namun, menurut Ka’ban, kondisi di Myanmar  belum banyak memberikan harapan besar, karena masyarakat mayoritasnya bukan kaum Muslimin.
“Dan jangan lupakan, tetap saja di burma itu mayoritas Budha,” ungkapnya.
Tambahnya, fenomena ganjil tersebut pun menurutnya berlaku pula di Indonesia, masyarakat Muslim sebagai mayoritas tetapi tidak dapat berbuat banyak untuk memenuhi hak-haknya.
“Jadi, kembali di indonesia, kita ini mayoritas tidak bisa berbuat apa-apa, di sana mayoritas selalu menindas yang minoritas. Jadi kalau di Indonesia mayoritas gak berkuasa, yang minoritas mempecundangi yang mayoritas,” tutup Ka’ban.(arrahmh/risalahtauhidnews)

'KPK Lamban Tentukan Tersangka Korupsi Hambalang'


JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai lamban dalam mengusut kasus korupsi proyek Sports Center Hambalang, Bogor. Sebab, hingga saat ini KPK belum juga menetapkan tersangka kasus proyek yang menelan anggaran RP2,5 Triliun tersebut.
Pakar Hukum Pidana, Yenti Garnasih, menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harusnya sudah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan sport center di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Kasus Hambalang ini terlalu lama, seharusnya ada orang-orang tertentu yang sudah jadi tersangka. Banyak yang bicara kalau Anas Urbaningrum, seharusnya Andi duluan soalnya dia Kemenpora," ucapnya saat diskusi {Kenapa Pejabat Pajak Kelas Teri Ditangkap}, tapi pejabat dan penyuap kakap dibiarkan gentayangan di Istana di Rumah Perubahan 2.0, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2012).
Kata Yenti, penetapan tersangka nantinya akan bisa dijadikan alat-bukti dan akan mengetahui siapa aktor di balik semuanya.
Yenti menambahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan mengurusi kasus-kasus korupsi pajak yang nilainya kecil, melainkan banyak kasus pajak yang besar. (okzn/risalahtauhidnews)

Berpikiran Liberal Jokowi-Ahok Lecehkan Ayat Suci


JAKARTA – Cawagub DKI Jokowi, yaitu Basuki T Purnama alias Ahok, melontarkan ucapan yang melecehkan Kitab Suci. Pada saat acara debat di Metro TV, Ahok mengatakan bahwa, kitab suci hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, sehingga lebih tepat untuk patuh kepada kitab konstitusi. "Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat pada ayat-ayat konstitusi," ujar Ahok. Pernyataan tersebut juga dapat dukungan dari Jokowi saat acara debat di Metro TV
Ahok yang menjadi pasangan Cagub DKI bersama Jokowi juga mengkritik sikap pemeluk agama tertentu yang menjadikan dalil ayat suci yang digunakan sebagai dalil menolak Lady Gaga.
Pernyataan dari Ahok jelas sangat melecehkan syariat, dikarenakan ayat-ayat konstitusi dianggap lebih harus ditaati ketimbang ayat-ayat suci. Dan disamping itu, apa yang dikatakan oleh Ahok jelas itu upaya untuk menyudutkan umat islam karena dia juga mengkritik sikap umat islam yang menolak konser Lady Gaga di Jakarta beberapa pekan lalu, walaupun dia hanya mengatakan sikap agama tertentu, tetapi jelas ungkapan itu ditujukan kepada umat Islam. (metro/inilh/risalahtauhidnews)

Ghiyats : Suriah Butuh Dukungan Diplomatis

  
JAKARTA -Suriah hingga kini masih bergejolak. Basyar Al Asad dan pasukannya hingga kini masih terus membabi buta membantai masyarakat yang mencoba menggulingkannya.
Seorang aktivis Syirian Society for Humanarian, Ghiyats Abdul Baqi menyeru umat Islam di belahan dunia manapun untuk peduli terhadap saudara sesama Muslim di Suriah.
Dengan bersatunya umat Islam, kata Ghiyats, rezim Bashar Al-Asad akan tumbang.
"Sampai sekarang Suriah masih 'mengeluh dan mengadu', kewajiban umat Islam untuk membantu mereka. Allah akan menuntut kita di akherat jika tidak peduli terhadap rakyat Suriah yang sedang melawan kezholiman Bashar," ucap Ghiyats di Aula Gedung Dewan Dakwah Islam, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Ahad (17/06/2012) kemarin sore.
Ghiyats juga menambahkan, bahwa saat ini warga Suriah ingin kembali merebut islam sesungguhnya.
Intinya, rakyat berjuang agar terbebas dari Bashar Al-Asad, mempertahankan kehormatan dan mengembalikan Islam yang sesuai Sunnah. Pasalnya, sejak 50 tahun terakhir rakyat Suriah ditekan untuk mengikuti ajaran sesat Syiah Nushairiyah, Syiah Rafidhah dan pemikiran atheis.
"Kami membutuhkan dukungan diplomatis. Mereka sangat membutuhkan pertolongan, para mujahid Suriah membutuhkan pasokan senjata," imbuhnya.
Ghiyats yakin perjuangan rakyat Suriah akan menang melawan kekejian dan kebiadaban Bashar Asad.
"Pertolongan Alloh akan datang, InsyAllah Islam yang benar akan menang melawan kebatilan Bashar,"pungkasnya semangat.
Sementara itu, Hilal Ahmar Indonesia bersama Forum Umat Islam (FUI) menyelenggarakan konferensi pers di Aula Masjid Al Furqon, Kantor Pusat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat.
Dalam pernyataan persnya FUI mengutuk pembantaian, penindasan, dan penyiksaan  yang dilakukan oleh pemerintahan partai sosialis ba’ats terhadap rakyat kaum muslimin di Suriah sebagai tindakan zalim yang harus segera dihentikan. FUI juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk membacakan qunut nazilah untuk kejatuhan dari rezim Basyar Assad yang zalim dan bagi keselamatan umat Islam Suriah.   (hdytlh/risalahtauhidnews)